Seberapa cerdaskah
anda? Anda itu pintar! Kita semua itu pandai. Mungkin anda tidak
percaya kalau nilai rapor anda banyak merahnya, apalagi kalau skor IQ
andapun payah. Tetapi kalau teman-teman anda sering bilang anda pandai
bicara, atau pandai membaca peta, atau jago main sepakbola, atau
petikan gitar anda membuat orang terpesona, atau pintar bergaul, atau
peka akan emosi diri sendiri, anda layak disebut cerdas.
Kalau anda merasa
tidak pintar juga dalam bidang-bidang tersebut, yakinlah bahwa
kecerdasan anda yang sesungguhnya itu masih tersembunyi, belum terbebas
dari kurungan beban pikiran yang menumpuk karena anda sibuk bekerja
keras menghidupi diri sendiri atau keluarga. Kini tiba saatnya untuk
membebaskan kecerdasan anda itu, dan sudah waktunya anda mengakui diri
sendiri: “Aku PINTAR”.
Menurut
definisinya kecerdasan adalah: merupakan kemampuan untuk menangkap
situasi baru serta kemampuan untuk belajar dari pengalaman masa lalu
seseorang (Thomas Amstrong – Kinds of Smart: Menemukan,dan Meningkatkan Kecerdasan Anda Berdasarkan Teori ‘Multiple Intelligence’, 2005).
Kecerdasan bergantung pada konteks, tugas, serta tuntutan yang
diajukan oleh kehidupan kita, dan bukan tergantung pada nilai IQ, gelar
perguruan tinggi, atau reputasi bergengsi.
Menurut psikolog terkenal Howard Gardner (Frame of Mind, 198), setiap orang memiliki sembilan kecerdasan ~meskipun dengan tingkat yang berbeda-beda [Gardner, H., 1999, Intelligence Reframed: Multiple Intelligences for the 21st Century]~ yaitu:
- Word smart – pandai mengolah kata-kata. Orang yang cerdas dalam bidang ini dapat berargumentasi, meyakinkan orang, menghibur atau mengajar dengan efektif lewat kata-kata yang diucapkannya. Conthnya para jurnalis, juru cerita, penyair dan pengacara.
- Logic smart – pandai dalam sains dan matematika.Kecerdasan dalam hal angka dan logika. Cirinya kemampuan dalam penalaran, mengurutkan, berpikir dalam pola sebab akibat, menciptakan hipotesis, mencari keteraturan konseptual atau pola numerik, dan pandangan hidupnya umumnya bersifat rasional.
- Picture (spatial) smart – pandai mempersepsi apa yang dlihat. Kemampuan untuk mencerap, mengubah, dan menciptakan kembali berbagai macam aspek dunia visual-spasial. Arsitek, fotografer, artis, pilot, insinyur mesin, memiliki kecerdasan tipe ini.
- Music smart – pandai dan peka dalam hal musik. Kemampuan untuk mencerap, menghargai, dan menciptakan irama dan melodi.
- Body smart – pandai dalam ketrampilan olah tubuh dan gerak. Mencakup kecerdasan dalam mengendalikan gerak tubuh dan keterampila dalam menangani benda. Atlit, pengrajin, montir dan ahli bedah mempunyai kecerdasan tingkat tinggi.
- People smart – pandai memahami pikiran dan perasaan orang lain. Kecerdasan antarpribadi, adalah kemampuan untuk memahami dan bekerjasama enganorang lain. Kecerdasan ini terutama menuntut kemampuan untuk mencerap dan tanggap terhadap suasana hati, perangai, niat, dan hasrat orang lain.
- Self smart – pandai dan peka dalam mengenali emosi diri sendiri. Kecerdasan intrapribadi, dapat dengan mudah mengakses perasaannya sendiri, membedakan berbagai macam kedaan emosi, dan menggunakan pemahamannya sendiri untuk memperkaya dan membimbing hidupnya. Contoh: konselor, wirausahawan.
- Nature smart – pandai dan peka dalam mengamati alam. Mereka yang memiliki kecerdasaan ini, menyenagi pekerjaan di alam terbuka, menyenangi flora dan fauna, memiliki hewan peliharaan, tanaman, menyukai bunga serta membawa sesuatu untuk dibagi dengan yang lain (http://cherryweb.com/msippel/nature.htm). Mereka lebih suka pergi keluar apalagi saat perasaannya sedang gembira (http://ezinearticles.com).
- Existence smart – pandai dan peka akan makna keberadaan manusia dalam hidup ini. Kemampuan untuk menempatkan diri sendiri dalam lingkup kosmos yang terjauh, dengan makna hidup, makna kematian, nasib dunia jasmani maupun kejiwaan, dan dengan makna pengalaman mendalam seperti cinta atau kesenian.
Ulama dan para da’i
dan juru dakwah mempunyai kecerdasan ini, dan semoga Allah merahmati
mereka, sesuai dengan hadist Rasulullah saw:
“Apabila
Allah menginginkan kebaikan bagi seseorang, maka dia diberi pendalaman
dalam ilmu agama. Sesungguhnya memperoleh ilmu hanya dengan belajar”
(HR Bukhori).
Mimpiku,
mimpi anda, mimpi kita semua, pastilah memiliki kesembilan bentuk
kecerdasan tersebut. Dapatkah? Menurut Thomas Amstrong, hal ini mungkin
saja terjadi dengan teknik tertentu. Berdasarkan teori Multiple intelligence, kita dapat menemukan dan meningkatkan kecerdasan yang kita miliki .
No comments:
Post a Comment