Wirausahawan
yang unggul yang mampu menciptakan kreativitas dan inovasi sebagai
dasar untuk hidup, tumbuh dan berkembang umumnya memiliki karakteristik
atau ciri-ciri yang merupakan proses jangka panjang berdasarkan
pengalaman dan pendidikan. Beberapa karakteristik yang melekat pada diri
wirausahawan (Zimmerer, and Scarborough, 1998; Kuratko & Hoodgets,
2007) sebagai berikut:
1. Desire for responsibility
Wirausaha
yang unggul merasa bertanggungjawab secara pribadi atas hasil usaha
yang dia lakukan. Mereka lebih dapat mengendalikan sumberdaya sumberdaya
yang dimiliki dan menggunakan sumberdaya tersebut untuk mencapai
cita-cita. Wirausaha yang berhasil dalam jangka panjang haruslah
memiliki rasa tanggung jawab atas usaha yang dilakukan. Kemampuan untuk
menanggung risiko usaha seperti: risiko keuangan, risiko teknik
adakalanya muncul, sehingga wirausaha harus mampu meminimalkan risiko.
2. Tolerance for ambiguity
Ketika
kegiatan usaha dilakukan, mau-tidak mau harus berhubungan dengan orang
lain, baik dengan karyawan, pelanggan, pemasok bahan, pemasok barang,
penyalur, masyarakat, maupun aturan legal formal. Wirausaha harus mampu
menjaga dan mempertahankan hubungan baik dengan stakeholder.
Keberagaman bagi wirausaha adalah sesuatu hat yang biasa. Kemampuan
untuk menerima keberagaman merupakan .suatu ciri khas wirausaha guna
menjaga kelangsungan hidup bisnis atau perusahaan dalam jangka panjang.
3. Vision
Wirausaha
yang berhasil selalu memiliki cita-cita, tujuan yang jelas kedepan yang
harus dicapai secara terukur. Visi merupakan filosofi, cita-cita dan
motivasi mengapa perusahaan hidup, dan wirausaha akan menterjemahkan ke
dalam tujuan, kebijakan, anggaran, dan prosedur kerja yang jelas.
Wirausaha yang tidak jelas visi kedepan ibarat orang yang berjalan tanpa
arah yang jelas, sehingga kecenderungan untuk gagal sangat tinggi.
4. Tolerance for failurer
Usaha
yang berhasil membutuhkan kerja keras, pengorbanan balk waktu biaya dan
tenaga. Wirausaha yang terbiasa dengan kreativitas dan inovasi
kadangkala atau bahkan sering mengalami ketidakberhasilan. Proses yang
cukup panjang dalam mencapai kesuksesan tersebut akan meningkatkan
kepribadian toleransi terhadap kegagalan usaha.
5. Internal locus of control
Didalam
diri manusia ada kemampuan untuk mengendalikan diri yang dipengaruhi
oleh internal diri sendiri. Wirausaha yang unggul adalah yang memiliki
kemampuan untuk mengendalikan diri dari dalam dirinya sendiri. Kerasnya
tekanan kehidupan, persaingan binis, perubahan yang begitu cepat dalam
dunia bisnis akan meningkatkan tekanan kejiwaan balk mental, maupun
moral dalam kehidupan keseharian. Wirausaha yang mampu mengendalikan
dirinya sendiri akan mampu bertahan dalam dunia bisnis yang makin
komplek.
6. Continuous Improvement
Wirausaha
yang berhasil selalu bersikap positif, mengangap pengalaman sebagai
sesuatu yang berharga dan melakukan perbaikan terus-menerus. Pengusaha
selalu mencarihal-hal baru yang akan memberikan manfaat balk dalam
jangka pendek maupun jangka panjang. Wirausaha memiliki tenaga,
keinginan untuk terlibat dalam petualangan inovatif yang akan membawa
konsekuensi menguntungkan dimasa depan.
7. Preference for moderate risk.
Dalam
kehidupan berusaha, wirausaha selalu berhadapan dengan intensitas
risiko. Sifat wirausaha dalam menghadapi resiko dapat digolongkan ke
dalam 3 macam sifat mengambil resiko, yaitu risk seeking (orang yang
suka dengan risiko tinggi), moderat risk (orang yang memiliki sifat suka
mengambil risiko sedang), dan risk averse (orang memiliki sifat suka
menghidari risiko) Pada umumnya wirausaha yang berhasil memiliki
kemampuan untuk memilih risiko yang moderate/sedang, di mana ketika
mengambil keputusan memerlukan pertimbangan yang matang, hal ini
sejalan dengan risiko wirausaha yang apabila mengalami kegagalan di
tanggung sendiri. Wirausaha akan melihat sebuah bisnis dengan tingkat
pemahaman pribadi yang disesuaikan dengan perubahan lingkungan
(Zimmerer, and Scarborough, 1998)
8. Confidence in their ability to success.
Wirausaha
umumnya memiliki keyakinan yang cukup tinggi atas kemampuan diri untuk
berhasil. Mereka memiliki kepercayaan yang tinggi untuk meiakukan banyak
hal dengan balk dan sukses. Mereka cenderung untuk optimis terhadap
peluang keberhasilan dan optimisme, biasanya berdasarkan kenyataan.
Tanpa keyakinan kepercayaan untuk sukses dan mampu menghadapi tantangan
akan menurunkan semangat juang dalam melakukan bisnis.
9. Desire for immediate feedback.
Perkembangan
yang begitu cepat dalam kehidupan usaha menunut wirausaha untuk cepat
mengantisipasi perubahan yang terjadi agar mampu bertahan dan
berkembang. Wirausaha pada umumnya memiliki keinginan untuk mendapatkan
respon atau umpan balik terhadap suatu permasalahan. Persaingan yang
begitu ketat dalam dunia usaha menuntut untuk berpikir cerdas, cepat
menanggapi perubahan. Wirausaha memiliki kecenderungan untuk mengetahui
sebaik apa ia bekerja dan mencari pengakuan atas prestasi secara
terus-menerus.
10. High energy level
Wirausaha
pada umumnya memiliki energi yang cukup tinggi dalam melakukan kegiatan
usaha sejalan dengan risiko yang ia tanggung. Wirausaha memiliki
semangat atau energi yang cukup tinggi dibanding kebanyakan orang.
Risiko yang harus ditanggung sendiri mendorong wirausaha untuk bekerja
keras dan dalam jangka waktu yang cukup lama. Bergairah dan mampu
menggunakan daya geraknya, ulet tekun dan tidak mudah putus asa.
11. Future orientation
Keuntungan usaha yang tidak pasti mendorong wirausaha selalu
melihat peluang, menghargai waktu dan berorientasi kemasa depan. Wirausaha memiliki kecenderungan melihat apa yang akan dilakukan sekarang dan besuk, tidak begitu mempersoalkan apa yang telah dilakukan kemarin. Wirausaha yang unggui selalu berusaha memprediksi perubahan dimasa depan guna meningkatkan kinerja usaha.
melihat peluang, menghargai waktu dan berorientasi kemasa depan. Wirausaha memiliki kecenderungan melihat apa yang akan dilakukan sekarang dan besuk, tidak begitu mempersoalkan apa yang telah dilakukan kemarin. Wirausaha yang unggui selalu berusaha memprediksi perubahan dimasa depan guna meningkatkan kinerja usaha.
12. Skill at organizing
Membangun
usaha dari awal memerlukan kemampuan mengorganisasi sumberdaya yang
dimiliki berupa sumber-sumber ekonomi berujud maupun sumber ekonomi tak
berujud untuk mendapat manfaat maksimal. Wirausaha memiliki keahlian
dalam melakukan organisasi balk orang maupun barang. Wirausaha yang
unggul ketika memiliki kemampuan portofolio sumberdaya yang cukup
tinggi untuk dapat bertahan dan berkembang.
13. High Commitment
Memunculkan
usaha baru membutuhkan komitmen penuh yang tinggi agar berhasil.
Disiplin dalam bekerja dan pada umumnya wirausaha membenamkan diri dalam
kegiatan tersebut guna keberhasilan cita-citanya. Scarborough, et.all
(2006) mengungkapkan step, langkah terakhir seorang wirausaha untuk
meningkatkan kreativitas pendorong kewirausahaan adalah “work, work,
work,….”
14. Flexibility
Perubahan
yang begitu cepat dalam dunia usaha mengharuskan wirausaha untuk mampu
menyesuaikan diri dengan perubahan apabila tetap ingin berhasil.
Kemampuan beradaptasi dengan perubahan lingkungan merupakan modal dasar
dalam berusaha, bertumbuh dan sukses. Fleksibilitas berhubungan dengan
kolega seperti; kemampuan menyesuaikan diri dengan perilaku wirausaha
lain, kemampuan bernegosiasi dengan kolega mencerminkan kompentensi
wirausaha yang unggul.
No comments:
Post a Comment