Majas merupakan sebuah teknik khusus
dengan cara menggunakan bahasa figuratif (bahasa yang digunakan secara
ekspresif). Majas merupakan salah satu gaya bahasa. Walaupun hingga saat
ini banyak masyarakat yang menganggap bahwa majas adalah gaya bahasa.
Majas banyak digunakan dalam teks - teks sastra. Namun terjadang kita
juga bisa menemukan majas dalam kehidupan sehari - hari dimana majas
bertujuan untuk menekankan suatu hal tertentu.
Berikut ini adalah macam - macam majas dan contohnya:
I. MAJAS PERBANDINGAN
* MAJAS PERSONIFIKASI
Merupakan majas yang melukiskan suatu
benda mati dengan memberikan sifat - sifat manusia kepada benda tersebut
sehingga solah - olah benda tersebut adalah benda hidup.
Contoh: Adzan subuh pun bergema memanggil manggil umat Muslim untuk segera menunaikan ibadah Sholat Subuh
* MAJAS METAFORA
Majas Metafora adalah sebuah majas yang
melukiskan sesuatu dengan melakukan perbandingan secara langsung dan
tepat atas dasar sifat yang sama atau bisa juga yang hampir sama.
Contoh: Dewi rembulan telah bersemayam dengan cantiknya di peraduannya.
* MAJAS HIPERBOLA
Majas hiperbola adalah majas yang
melukiskan sesuatu dengan mengganti kalimat/kata yang sesungguhnya
dengan kalimat atau kata - kata yang berlebihan dan lebih hebat
pengertiannya.
Contoh: Seorang ayang membanting tulang demi menghidupi ke-8 anaknya.
* MAJAS LITOTES
majas litotes adalah sebuah majas yang
menggambarkan sebuah keadaan dengan kalimat atau kata - kata yang
memiliki arti yang berlawanan dengan arti yang sebenarnya. Fungsi dari
majas litotes ini adalah untuk merendahkan diri.
Contoh: Apa yang telah kami lakukan untuk masyarakat sekitar sini hanyalah setitik air dalam samudra yang maha luas.
* MAJAS ASOSIASI
Majas asosiasi adalah sebuah majas yang membandingkan sesuatu dengan keadaan yang lain karena terdapat persamaan sifat.
Contoh: Sungguh rupawan wajah gadis itu, laksana putri raja khayangan.
* MAJAS METONIMIA
Majas metonimia adalah sebuah majas yang
menggunakan merk dagang atau nama barang untuk melukiskan sesuau yang
dipergunakan sehingga kata / kalimat tersebut dapat berasosiai dengan
benda secara keseluruhan.
Contoh: Segar sekali tenggorokan ini setelah minum segelas aqua
* MAJAS EUFIMISME
Majas eufimisme adalah sebuah majas yang menggunakan kata - kata yang lebih lembut supaya terlihat lebih sopan.
Contoh: Wanita tuna susila tersebut sedang mendapatkan penyuluhan mengenai bahaya penyaik AIDS.
* MAJAS SINEKDOKE
Majas sinekdoke adalah sebuah majas yang
menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama secara keseluruhan atau
sebaliknya. Majas sinekdoke dibedakan menjadi 2, yaitu:
- PARS PRO TOTO
Aadalah sebuah majas yang menyebutkan salah satu bagian / sebagian untuk menggambarkan secara keseluruhan.
Contoh: tangan - tangan terampil mereka lah yang menciptakan rangkaian bunga yang cantik ini.
- TOTEM PRO PARTE
Adalah majas yang menyebutkan secara keseluruhan untuk menonjolkna sebagian hal saja.
Contoh: Masyarakat Indonesia gemar bermain bulutangkis.
II. MAJAS SINDIRAN
* MAJAS IRONI
Adalah sebuah majas yang mengatakan sebaliknya dari kenyataan yang sebenarnya dan bertujuan untuk menyindir.
Contoh: terlalu cepat kamu datang sehingga undangan yang lain pun telah terlanjur meningalkan tempat ini
* MAJAS SINISME
Merupakan majas sindiran dengan menggunakan kata - kata yang kasar.
Contoh: Kupatahkan saja tanganmu kalau berulangkali mengambil barang milik orang lain.
* SARKASME
merupakan majas sindiran yang sangat kasar dan terdengar menyakitkan
Contoh: Dasar lintah darat, selalu saja tega meminta bunga yang tinggi kepada setiap orang yang pinjam uang.
3. MAJAS PENEGASAN
* MAJAS PLEONASME
Merupakan majas yang menggunakan sepatah kata yang sebenarnya tidak perlu dikatakan lagi.
Contoh: Mobil baru milik ayah harus mundur ke belakang untuk bisa masuk ke dalam garasi
* REPETISI
Merupakan majas yang melukiskan sesuatu dengan mengulang kata berkali - kali
Contoh: Uang adalah lambang kemakmuran.
Uang adalah simbol kesejahteraan. Uang adalah sesuatu yang selalu
membuat orang semangat untuk mendapatkannya.
* MAJAS OKUPASI
Merupakan majas yang melukiskan sesuatu
dengan bantahan namun kemudian diberikan penjelasan atau bisa juga
diakhiri dengan sebuah kesimpulan.
Contoh: Kandungan kafein dalam kopi bisa
membuat orang kecanduan. Namun penggemar kopi tetap tidak bisa
menghentikan kebiasaan mengkonsumsi kopi. Tidak heran bila kahirnya
muncul banyak coffee shop yang menyediakan aneka jenis kopi.